Mojokerto - Kesadaran akan pelaporan pajak pada masyarakat desa sangatlah kurang. Hal ini, menjadi perhatian bagi mahasiswa kkn universitas islam majapahit yang berada di Desa Simongagrok yang mengusung tema "Pemahaman Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan Bagi UMKM". Ini menyasar UMKM yang berpotensi besar dalam pembangunan ekonomi desa. Sosialisasi tersebut digelar Rabu (31/7) pagi.
Sosialisasi tentang pemahaman pajak tersebut dipaparkan oleh Ambar Setiawan SE, M. M yang merupakan Staff Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto. Itu, membuat warga Desa Simongagrok, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto sangat antusias untuk mendatangi acara yang digelar oleh KKN Tematik Unim 2024. Selain UMKM, acara sosialisasi tersebut juga menarik antusias dari para pemuda desa yang mempunyai UMKM.
"Pemahaman sadar pajak di Indonesia sangat rendah. Sehingga banyak warga negara yang kurang akan kesadaran melaporkan pajak kepada pemerintah," papar Ambar.
Ambar juga menambahkan jika omzet lebih dari 500 juta tanpa pemungutan sepeserpun sebesar 0,5% dibandingkan pemungutan pajak yang ada di toko ijo dan toko oren yang lebih tinggi tarifnya. Namun, jika omzet yang dihasilkan kurang dari 500 juta hanya dipotong sebesar Pph 0,25% dari penghasilan yang didapatkan. Imanda Putri selalu ketua pelaksana juga menyampaikan rasa terimkasihnya kepada pemateri dan para pelaku UMKM yang telah menyempatkan hadir dalam acara tersebut.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pajak dan pelaporan SPT tahunan bagi pelaku UMKM," ujar Imanda, Ketua Pelaksana.
Dengan adanya pelaksanaan sosialisasi pemahaman pajak tersebut membuat warga Desa Simongagrok menjadi paham akan pajak dan sadar akan SPT Tahunan yang dimiliki setiap UMKM yang telah memiliki NPWP. Selain itu, ada beberapa pelaku UMKM yang sangat berantusias dan langsung mendaftarkan usahanya kepada badan pelayanan pajak. Ini menjadi bukti, jika memang pemahaman pajak sangat diperlukan oleh semua warga negara Indonesia khususnya bagi warga desa.
Mojokerto - Kesadaran akan pelaporan pajak pada masyarakat desa sangatlah kurang. Hal ini, menjadi perhatian bagi mahasiswa kkn universitas islam majapahit yang berada di Desa Simongagrok yang mengusung tema "Pemahaman Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan Bagi UMKM". Ini menyasar UMKM yang berpotensi besar dalam pembangunan ekonomi desa. Sosialisasi tersebut digelar Rabu (31/7) pagi.
Sosialisasi tentang pemahaman pajak tersebut dipaparkan oleh Ambar Setiawan SE, M. M yang merupakan Staff Pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto. Itu, membuat warga Desa Simongagrok, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto sangat antusias untuk mendatangi acara yang digelar oleh KKN Tematik Unim 2024. Selain UMKM, acara sosialisasi tersebut juga menarik antusias dari para pemuda desa yang mempunyai UMKM.
"Pemahaman sadar pajak di Indonesia sangat rendah. Sehingga banyak warga negara yang kurang akan kesadaran melaporkan pajak kepada pemerintah," papar Ambar.
Ambar juga menambahkan jika omzet lebih dari 500 juta tanpa pemungutan sepeserpun sebesar 0,5% dibandingkan pemungutan pajak yang ada di toko ijo dan toko oren yang lebih tinggi tarifnya. Namun, jika omzet yang dihasilkan kurang dari 500 juta hanya dipotong sebesar Pph 0,25% dari penghasilan yang didapatkan. Imanda Putri selalu ketua pelaksana juga menyampaikan rasa terimkasihnya kepada pemateri dan para pelaku UMKM yang telah menyempatkan hadir dalam acara tersebut.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pajak dan pelaporan SPT tahunan bagi pelaku UMKM," ujar Imanda, Ketua Pelaksana.
Dengan adanya pelaksanaan sosialisasi pemahaman pajak tersebut membuat warga Desa Simongagrok menjadi paham akan pajak dan sadar akan SPT Tahunan yang dimiliki setiap UMKM yang telah memiliki NPWP. Selain itu, ada beberapa pelaku UMKM yang sangat berantusias dan langsung mendaftarkan usahanya kepada badan pelayanan pajak. Ini menjadi bukti, jika memang pemahaman pajak sangat diperlukan oleh semua warga negara Indonesia khususnya bagi warga desa.
Penulis : Imanda Putri